sponsor

sponsor

Slider

Recent Tube

Adat dan Tradisi Betawi

Kesenian Betawi

Seniman Betawi

Rumah Adat Betawi

Ulama Betawi

Kuliner Kas Betawi

» » Masjid SI PITUNG


MASJID SI PITUNG DI MARUNDA



Kampung Marunda Pulo memiliki masjid tertua tempat si Pitung sempat singgah dan menuaikan sholat, Masjid Al Alam Marunda. Kehadiran Pitung membuat masjid ini dikenal dan tersohor dengan nama Masjid Si Pitung.

Masjid Al Alam berdiri sekitar abad ke 16. Posisinya masih di Kampung Marunda Pulo, namun lebih dekat menuju bibir Pantai Marunda, Jakarta Utara. Jaraknya hanya 200 meter dari Rumah Si Pitung.

Dalam beberapa catatan sejarah, masjid ini dibangun Fatahillah pada 1527. Cerita waga setempat secara turun temurun, konon Masjid Al Alam ini hanya dibuat dalam satu malam. Arsitekturnya mengingatkan kita pada bangunan Masjid Agung Demak.

Bentuk bangunan masih dipertahankan aslinya. Masjid ini ukurannya tak lebih dari mushala, luasnya 64 meter persegi (8 x 8 meter). Peninggalan orisinal, terdapat pada empat pilar besar bantet penyangga masjid. Empat pilar konon mengandung filosofi pegangan hidup umat manusia : Islam, iman, ilmu, dan amal.
Dulunya, Pitung menggunakan masjid ini untuk bersembunyi. Di masjid ini dia bisa tak terlihat dari kejaran kompeni (Belanda). Masjid ini hanya setinggi empat meter dari lantai menuju langit-langit. Mungkin cukup terasa pengap sebelum pengelola meletakkan kipas angina di sisi atas dan sudut masjid. Catatan sejarah yang mengiringi perjalanan rumah Allah ini membuat Masjid Al Alam menjadi lokasi ziarah favorit para pengunjung senusantara. Biasanya, pengunjung tumplek pada saat hari-hari raya Islam, termasuk Idul Fitri.

Tak lengkap pula rasanya jika berkunjung ke masjid ini tanpa mengambil air wudhu di Sumur Tiga Rasa. Sumur kecil yang terletak persis di sisi sebelah kiri masjid. Nama sumur diambil lantaran airnya memiliki tiga rasa : asin, pahit, dan payau rasa air rawa.
Sejumlah penduduk meyakini, atas izin Allah, air di sumur ini juga berkhasiat untuk menyembuhkan segala macam penyakit. Pertama kali cicip, mungkin akan berasa air tawar, kedua kalinya akan berasa tawar layaknya air tanah. Begitu juga ketika kembali mengambil air untuk ketiga kalinya, airnya akan berubah menjadi asin. Hal ini mungkin terjadi lantaran posisi sumur yang berada di antara tiga pertemuan : rawa, air tanah, dan air pantai. Dulunya sumur ini hanya berupa kolam. Kemudian oleh pengelola masjid dirapihkan dan diubah menjadi sumur karena banyak yang mengambil air wudhu di tempat ini.   

PANTAI MARUNDA

Pantai Marunda berada 50 meter di belakang Masjid Al Alam. Lokasinya menjadi salah satu tempat favorit wisata air di Jakarta Utara. Konon, Pitung juga sempat menghabiskan waktu di pantai ini untuk merenung dan mengasingkan diri. Pantai ini tak ada pasir karena pinggiran pantai sudah dibangun dinding beton.

Pemandangan indah akan terlihat sore hari saat kapal-kapal tongkang dari pelabuhan bersandar tak jauh dari pantai. Di pantai ini, juga ada menu favorit penganan yang dibuat dari bahan ikan-ikanan. Mulai dari ikan bakar, goreng, pecak, hingga bumbu rujak, ada semua di sini. Para pedagang makanan berjejer sepanjang bibir pantai dengan menyediakan jejeran meja untuk santap hidangan. Untuk tarif masuk pantai, cukup rogoh kocek Rp 2000.

MASJID AL ATIQ DI KAMPUNG MELAYU BESAR

Dalam kisahnya, Pitung sempat berhasil lolos dari Penjara Meester Cornelis pada 1891. Setelah lolos berkat kekuatan tenaga dalam, Pitung menyusuri Kali Ciliwung dan sempat singgah di masjid Al Atiq yang terletak di Jalan Masjid, Kampung Melayu Besar, Tebet, Jakarta Selatan. Konon, berdasarkan cerita dari turun temurun, masjid ini memiliki karamah yang mampu membuat tempat ibadah ini tak mampu dimasuki bala tentara Belanda

Salah satu Salah satu versi menyebutkan, masjid ini pertama kali dibangun pada abad ke 16 oleh sultan pertama Banten, Maulana Hasanuddin, yang berkuasa pada 1552-1570. Arsitekturnya serupa dengan Masjid Al Alam Marunda dan Masjid Agung Demak. 

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply

Note: only a member of this blog may post a comment.