TEATER MUSIK DAN TARI TOPENG BETAWI
TEATER SANGGAR SETIA WARGA |
H. Bokir belajar Topeng Betawi dari almarhum Jiun (orang tua H. Bokir). Menurut Caswanah (cucu H. Bokir), sebelum mendirikan Topeng Betawi Setia Warga, H. Bokir ikut grup Topeng Betawi bapaknya. "Dahulu sebelum kemerdekaan, Topeng Betawi itu biasanya ngamen keliling kampung. Dengan jalan kaki, keliling ke berbagai daerah seprti Tanjung Priuk, Bogor, Depok, dan lain-lain," ungkap Caswanah atau biasa disapa Wana.
Topeng Betawi, biasanya diawali dengan pertunjukkan tari topeng tunggal. Dalam gerakannya, seorang penari mesti bisa memainkan 3 karakter topeng. Topeng pertama dengan kelir putih disebut panji yang mewakili gerakan seorang wanita yang lemah lembut. Topeng kedua dengan warna pink disebut samba, yang mewakili karakter genitnya seorang wanita. Topeng ketiga yang berwarna merah, diberi nama jingga, mewakili karakter pria yang gagah.
"Enggak mudah menarikan tari dengan 3 karakter, mesti dengan penjiwaan yang penuh. Saya sendiri biasa membawakan tari topeng tunggal. Untuk bisa menarikan ini, saya dididik dengan disiplin yang keras oleh almarhum engkong. Sudah disuruh nari sejak umur 4 tahun," bilang Wana yang pernah menjadi juara Festival Tari Internasional Ke-III di Carthage, Tunisia (1985).
Setelah topeng tunggal, biasanya dilanjutkan dengan tari-tarian, seperti tari enjot-enjotan. "Saat ini untuk tari enjot-enjotan dibawakan oleh cucu dan cicit alrmahum engkong," bilang Wana yang tahun tahun 1986-1987 menjadi Juara Pertama Lomba Tari Remaja Wilayah Jakarta Timur.
Lalu, pertunjukkan dilanjutkan dengan lipet gandes yang berisi dengan bodoran/lawak dua orang. "Saat ini lipet gandes dibawakan oleh Sabar dan Herda (cucu H. Bokir) yang berpakaian penari Betawi," ujar Wana yang juga pandai merias penganten.
(Sanggar Setia Warga)
No comments: