sponsor

sponsor

Slider

Recent Tube

Adat dan Tradisi Betawi

Kesenian Betawi

Seniman Betawi

Rumah Adat Betawi

Ulama Betawi

Kuliner Kas Betawi

» » Palang Pintu Tradisi Pernikahan

Pengertian Palang Pintu Dan Asal Usulnya
Palang dalam bahasa berarti menghalangi dan pintu berarti masuk, palang pintu berarti menghalangi sesuatu yang ingin masuk. Palang Pintu Betawi sendiri yaitu upacara adat betawi dimana pada saat rombongan mempelai laki-laki sampai di tempat mempelai wanita, mempelai laki-laki tidak di perkenankan masuk sebelum menyelesaikan syarat-syarat yang diminta oleh pihak besan mempelai wanita. Syaratnya biasanya ada dua, yang pertama pihak mempelai laki-laki harus bisa silat (mengalahkan tukang pukul pihak mempelai wanita), syarat kedua yaitu sikeh, mempelai laki-laki di tuntut untuk mengaji.

Adapun awal mulanya acara Palang Pintu itu Konon kabarnya pada jaman dulu kalau akan mempersunting seorang mempelai wanita, harus punya jagoan yang  bisa mengalahkan jawara kampung mempelai wanita dengan diiringi arak-arakan, ondel-ondel dan menyalakn petasan. Tradisi ini berlanjut sampai sekian lama, kemudian diteruskan oleh generasi ke generasi sampai pada penerus kesenian beladiri palang pintu yang diberi nama Seni Bela Diri Palang Pintu. Namun acara iring-iringan palang pintu yang sekarang masih dilestariakan agak sedikit berbeda dari zaman dulu, yaitu Palang Pintu saat ini biasanya diiringi dengan arak-arakan berupa tabuhan dari tabuhan alat-alat rebana.

Proses Acara Palang Pintu
Pada hakekatnya palang pintu bermaksud untuk menahan laju dari rombongan pengantin pria yang hendak menuju ke kediaman pengantin wanita untuk melamar sang wanita. Untuk  bisa memasuki ke kediaman atau daerah  pengantin wanita tinggal, rombongan pria harus bisa memenuhi persyaratan yang diajukan oleh palang pintu dari pengantin wanita.

Berawal  dari iring-iringan atau biasa disebut arak-arakan  besan calon pengantin laki-laki menuju rumah calon pengantin perempuan.  Di antara rombongan besan calon mempelai laki-laki biasanya membawa hadroh atau marawis,namun lebih sering marawis karena lebih keras terdengar dan banyak lagu pilihan yang enak didengar.  Ada orang yang membawa seserahan atau maskawin, nah untuk yang ini bukan remaja yang melakukan namun, biasanya Ibu-ibu. Dalam membawakan maskawin dan lainnya yang pasti ada dalam bawaan adalah "Roti Buaya" ini juga merupakan budaya Betawi yang ada saat pernikahan.  Lalu ada  jagoan silatnya,  jagoan ini yang nantinya bertugas untuk membuka Palang Pintu yang dipersiapkan calon pengantin wanita. Bersamaan dengan datangnya rombongan besan pengantin pria,rombongan  pihak pengantin  wanita pun sudah menunggu yang  pastinya ada orang-orang yang berpenampilan seperti jagoan,  nah  mereka inilah yang biasa disebut dengan Palang Pintu. Saat rombongan pengantin pria menuju tempat mempelai wanita untuk menikahinya, mereka harus melewati hadangan dari palang pintu yang sudah berjaga-jaga. Ketika rombongan pengantin pria sudah berhadapan dengan palang pintu, mereka harus memenuhi persyaratan yang diajukan oleh palang pintu. Jika tidak terpenuhi maka Mempelalai pria tidak diperbolehkan masuk tempat wanita atau daerah dimana tempat tinggalnya  sebelum memenuhi persyaratan yang diminta oleh mempelai wanita.

Adapun persyaratan tersebut diawali dengan berbalas pantun dan adu silat antara wakil dari keluarga pria dan wakil dari keluarga wanita. Prosesi tersebut dimaksudkan sebagai ujian bagi mempelai pria sebelum diterima sebagai calon suami yang akan menjadi pelindung bagi mempelai wanita sang pujaan hati. Uniknya, dalam setiap petarungan silat, jago dari pihak mempelai wanita pasti dikalahkan oleh jagoan mempelai pria.
Berikut penggalan pantun seperti yang kerap dilakukan dalam prosesi Buka Palang Pintu berlangsung diwakili oleh pihak pengantin Perempuan (P) dan pihak pengantin Laki (L) :

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply

Note: only a member of this blog may post a comment.