Tokoh kesenian topeng Betawi Haji Bokir bin
Dji'un, meninggal dunia dalam usia 77 tahun pada hari Jumat (18/10) sekitar
pukul 05.30. Jenazah dimakamkan siang harinya setelah shalat Jumat di pemakaman
Kampung Keramat, Cipayung, Jakarta Timur.Sejumlah tokoh topeng betawi dan lenong turut
mengantar jenazah Bokir, seperti Nasir, Omas, dan Hajah Nori. Sekitar pukul
04.30, ia tidak sadarkan diri setelah keluar dari kamar mandi di rumahnya di
Kampung Setu, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Kemudian
dibawa ke Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta Timur, dan meninggal sekitar pukul
05.30. Bokir yang dilahirkan di Cisalak, Bogor, 25 Desember 1925, itu sudah
lama mengidap penyakit darah tinggi. Ia meninggalkan seorang isteri, lima anak
dan sembilan cucu. Sebelum meninggal, Bokir tinggal dengan istri ketiganya
Namah Dua istrinya telah meninggal dunia Ayah Bokir, Dji'un, juga seorang pemain topeng
Betawi semasa kolonial. Hampir seluruh hidup Bokir dipersembahkan untuk
kesenian topeng dan lenong Betawi. Ia sudah bermain topeng Betawi sejak usia 13
tahun. Pada mulanya ia sebagai pemain kendang sampai rebab. Kemudian ia
mendirikan dan memimpin kelompok topeng Betawi Setia Warga sejak tahun 1960-an
hingga akhir hayatnya. Pada awal tahun 1970-an Setia Warga sering tampil di
TVRI. Penampilan terakhir Bokir dan kelompoknya, September 2002 lalu, di sebuah
hajatan perkawinan di Cilangkap Mereka memainkan cerita Salah Denger
yang-antara lain-didukung Bolot, Malih, dan Bodong. Mandra dan Omas, pemain
topeng betawi yang kemudian sebagai pemain sinetron, adalah keponakan Bokir. Selain
main topeng dan lenong, Bokir pernah bermain pada sekitar 50-an film, termasuk
film Petualangan Cinta Nyi Blorong (1986). Film yang dibintangi Suzanna dan
disutradarai Sisworo Gautama Putra itu ditayangkan oleh RCTI pukul 13.00
bertepatan dengan hari wafat Bokir. Ia juga tampil dalam sejumlah sinetron, di
antaranya Koboi Kolot, Fatimah, dan Angkot Haji Imron.
H Bokir Bin Dji'un
Tag: Seniman Betawi
No comments: